Senin, 18 Maret 2013

MELOMPAT LEBIH TINGGI


Di suatu awal musim hujan, sekawanan katak berjalan sambil bersorak-sorai menyambut datangnya musim hujan saat itu.... Saking senangnya 2 dari kawanan katak tersebut terpersok ke dalam sebuah lubang yang bagi ukuran katak cukuplah dalam. Apa reaksi kawan2nya ketika melihat 2 kawan mereka jatuh ke dalam lubang???? Kebanyakan dari mereka bersorak dengan nada mengejek dan menyalahkan kedua temannya itu.

Lalu apa reaksi kedua katak malang tersebut?
Memang sungguh malang, mereka sudah terperosok ke lubang, bukannya ditolong malah dicemooh dan diejek oleh temen2 mereka yang lain, betapa sakit hati mereka mendengar sorakan yang bernada ejekan tersebut. Namun kedua katak tersebut seakan tidak mempedulikan apa yang terjadi di atas, yang ada sekarang adalah berusaha untuk melompat ke atas dan keluar dari lubang tersebut. Iya, melompat dan terus melompat.... namun malang, usaha mereka belum berbuah hasil. Di sisi lain, jama'ah katak yang berada di atas tambah kencang suaranya menyoraki kedua katak malang tersebut (tentu dengan bahasa katak ya, jadi fesbuker tidak mungkin dengar).

Kebanyakan dari mereka menyarankan agar kedua katak malang tersebut berdiam diri saja, menunggu kematian yang lambat laun pasti akan datang, karena mereka tidak mungkin bisa naik ke atas. Mereka menyarankan agar mereka lebih berhemat energi dengan tidak banyak melompat, karena hal tersebut akan sia-sia saja, toh mereka lama-lama akan mati karena kelaparan.

Suara katak yang banyak tersebut ternyata cukup mempengaruhi salah satu katak yang berada di dalam lubang tersebut. Seakan membenarkan kata-kata teman mereka, perlahan dia mulai mengurangi frekuensi lompatan mereka dan lebih banyak berdiam diri dan menyesali diri sambil menunggu hal yang pasti yaitu mati......

Lain katak lain watak ternyata.....  di saat satu teman senasibnya mulai terpengaruh oleh suara jama'ah katak yang berada di atas, katak yang satu ini ternyata tidak terpengaruh sama sekali, bahkan merasa heran, kenapa temannya yang satu itu berhenti melompat. Dia tidak pedulikan hal itu, dia terus melompat dengan sisa2 tenaga yang ada, dan luar biasa... pada lompatan yang ke sekian.... lompatannya berhasil sampai ke atas dan berhasil keluar dari lubang tersebut.....

Bukannya senang temannya bisa keluar dari lubang, kawanan katak yang lain justru heran dan seakan tidak percaya, kenapa katak tersebut justru bisa sampai ke luar lubang, padahal kawanan katak tersebut sudah mempengaruhi agar katak yang terpersok lubang tersebut tak perlu melompat karena tak akan berhasil.

Karena penasaran, maka salah satu katak bertanya kepada katak tersebut, bagaimana dia bisa berhasil sampai ke atas. Dari percakapan tersebut, kawanan katak baru tau bahwa sebenarnya, katak yang satu itu ternyata TULI. Iya ternyata dia TULI. Tapi ternyata dengan keterbatasannya tersebut, justru katak ini selamat dari kematian konyol di dalam lubang. Kenapa demikian...? Ya karena si katak tuli tersebut tidak mendengar sorakan, ejekan dan olokan dari kawanan katak di atasnya, yang ia tau gerakan dari bibir2 kawanan katak tersebut adalah sorakan untuk memberi motivasi kepada 2 katak di lubang tersebut untuk terus berusaha melompat ke atas dan menyelamatkan diri.

Akhirnya katak tersebut selamat karena keterbatasannya, sedangkan katak yang satunya pasrah kepada nasib yang menimpanya karena dia mendengarkan semua sorakan, ejekan dan olokan kawanan katak di atasnya. dan ternyata suara para kawanan katak tersebut sangat berpengaruh ke dalam diri sang katak yang menyebabkan dia betul-betul menyerah kepada nasib yang dia alami.

Begitulah sahabat....., ketika kita berbuat kebajikan, terkadang banyak orang yang justru bersorak dengan nada mencibir bahkan mengejek atau meremehkan, dan tak sedikit dari kita yang terpengaruh oleh suara-2 kontraproduktif tersebut sehingga kita terbawa kedalam gelombang negatif yang mereka tebarkan. Sehingga akhirnya kita terpental jauh dari gelombang positif kehidupan dan masuk ke dalam buaian kemaksiatan yang jauh dari ketaatan.

Maka.... terus berbuat kebajikan tanpa mempedulikan olokan dan ejekan orang lain akan menjadikan diri kita akan semakin lebih baik dari hari ke hari. Namun mendengarkan saran dan masukan positif dari orang lain perlu untuk memperbaiki diri, karena memang kita bukanlah makhluk yang sempurna.

Wasalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar